PROFIL

Sejarah Berdiri

Untuk menunjang cita-cita bersama kami membentuk Bank sampah pada tanggal 21 November 2014 diikuti pembentukan kelompok tani pada tanggal 18 Desember 2014 Selain Lingkungan bersih, bebas sampah, mendapat tambahan penghasilan. Selain itu penghijauan di wilayah dengan terus mengasah SDM membuat lahan pekarangan meski sempit bisa menambah gizi keluarga bahkan penghasilan keluarga.

Diskripsi Singkat

Pekarangan merupakan agro ekosistem yang baik serta mempunyai potensi yang tidak kecil dalam mencukupi kebutuhan hidup petani atau pemiliknya, bahkan kalau dikembangkan secara baik akan bermanfaat lebih jauh lagi, seperti ketahanan pangan keluarga, kesejahteraan masyarakat sekitar, pemenuhan kebutuhan pasar bahkan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pekarangan yang ada disekitar rumah tersebut dapat memberi tambahan hasil berupa bahan makanan seperti palawija, buah-buahan dan sayur sayuran.

Membudidayakan tanaman sayur-sauran dan tanaman lain di pekarangan memiliki peranan strategis untuk meningkatkan keanekaragaman pola konsumsi pangan dan peningkatkan gizi masyarakat. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi masyarakat akan sayuran. Tingkat konsumsi sayuran di Indonesia masih tergolong rendah, penanaman sayuran di pekarangan diharapkan bisa merangsang masyarakat untuk membiasakan diri mengonsumsi sayuran setiap hari, tanpa bergantung dari sayuran impor.

Model Pengelolaan

Model pelaksanaan pengembangan program ini adalah dengan pengadaan beberapa jenis bibit-bibit tanaman. Diutamakan tanaman yang banyak disukai masyarakat dan digunakan sehari-hari, misalnya cabai rawit, sledri, loncang, slada, sawi, dll. Dalam praktiknya, model ini menggunakan beberapa media tanam, seperti polybag, pupuk, nutrisi, penyemprot hama maupuan alat-alat penunjang lainnya. Model budidaya yang akan dilakukan salah satunya adalah vertikultur dan hidroponik, sehingga memerlukan bahan-bahan untuk keperluan budidaya tersebut, yaitu kayu usuk, bambu, paraned, pot hidroponik, sterofoam, dan lain-lain.

Mekanisme Pengelolaan

Untuk menjaga pekarangan agar tetap hidup setiap hari dijadwalkan piket bagi semua anggota. Piket meliputi penanaman, penyiraman, pemberian nutrisi, penambahan media tanam, pengguntingan daun atau cabang tua, penghilangan hewan perusak seperti kepik, ulat, bekicot, penyemprotan hama, dan tindakan perawatan yang lain.

Pendanaan

Pendanaan di Kelompok Tani Surya Hijau bermula dari patungan, kemudian bantuan dari RW 11 tahun 2015 melihat hasil dan keseriusan kami dalam menangani penghijauan dan bantuan benih dan bibit pisang dari BPTP tahun 2016. Kami juga ikut dalam Asosiasi Kelompok Tani Kota (sepurkota), rajin mengajukan proposal ke BLH, Dinas Perindakoptan sampai ke Walikota meski belum semuanya mendapat hasil.

Kegiatan

Kegiatan Keluar seperti pameran yang pernah diikuti antara lain:

1. Pameran tanaman Hias, Anggrek dan tanaman sayur di Mac Donal tahun 2014.

2. Pameran tanaman sayur di Griya Suryo Puri tahun 2015.

3. Pameran di acara Gelar Potensi kelurahan di Brongto tahun 2015.

4. Pameran di acara gelar potensi kecamatan di lapangan Minggiran tahun 2015.

5. Pameran tanaman sayur tingkat kabupaten di PIH tahun 2016.

Mengikuti lomba merangkai sayur mendapatkan juara III dan pameran tanaman hias, anggrek dan sayur rutin setiap Rabu di Balai Kota. Kami juga memperluas pemasaran dan promosi seperti di acara car Freeday, mengisi acara rutin di RRI budidaya tanaman sampai jual lewat mensos, semua dilakukan untuk lebih mengenalkan kegiatan kelompok kami dan mengajak masyarakat untuk lebih mencintai tanaman sayur hasil kebun sendiri.

Harapan

Sebagai upaya untuk terus memajukan kelompok tani kami dalam menghijaukan wilayah RW 11 khususnya dan kampung suryodiningratan pada umumnya, kami aktif mengikuti kegiatan sosial seperti pada bulan Oktober 2016 kelompok kami mengikuti lomba antar kelompok tani kota dan mendapat Juara V meski sebenarnya usia kelompok kami masih tergolong muda. Melihat antusias anggota kami yang serius dalam mengolah lahan pekarangan, kami mempunyai cita-cita besar untuk terus memajukan dan membangkitkan semangat masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah. Kami berharap bisa melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik Pemertintah maupun swasta seperti akan dibentuk suatu kawasan yang dinamakan lumbung mataraman, tempat budidaya, tempat belajar, bahkan menjadi tempat wisata.